Perbudak Mahasiswa Di Tugas Akhir Oleh Oknum Dosen, Rektor Unimor Stef Sio Angkat Bicara

- Sabtu, 20 Mei 2023 | 11:06 WIB
Rektor Universitas Timor (Unimor), Dr.Ir Stefanus Sio (Tangkapan layar Net)
Rektor Universitas Timor (Unimor), Dr.Ir Stefanus Sio (Tangkapan layar Net)

Hits IDN - Rektor Universitas Timor (Unimor),  Doktor Stefanus Sio, mengaku sangat menyayangkan pemberitaan yang menyebut oknum dosen pada Program Studi Biologi Sains, Fakultas Pertanian, Unimor yang  berupaya menghambat kelulusan mahasiswa.

Informasi yang mengguncang perhatian publik itu sama sekali tidak benar dan sangat merugikan lembaga  civitas akademik Unimor.

"Kami sangat sesalkan pemberitaan itu. Saat ini kami sedang berupaya menata Unimor untuk menuju PTN BLU, kami malah diterpa isu miring,"ungkap orang nomor satu di Unimor itu, sambil menyeka air mata, dalam konferensi Pers yang di gelar Jumat kemarin, (19/05/2023).

Menurut Stefanus, pihaknya berkomitmen  melakukan pelayanan Tri Dharma baik penelitian, pengabdian, dan pengajaran di Unimor dengan sebaik mungkin sesuai kemampuan dan potensi yang para dosen miliki.

Namun pemberitaan di media massa tersebut membuat pihaknya merasa sangat kecewa dan sangat dirugikan.

Kuat dugaan, informasi miring tersebut sengaja disebarkan oleh oknum yang tidak senang dan ingin menghancurkan lembaga Unimor.

Pasalnya, pemberitaan tersebut bertepatan dengan upaya pihaknya untuk mempersiapkan diri menuju perguruan tinggi yang berbadan hukum.

Pemberitaan tersebut jelas memberikan dampak buruk bagi lembaga dan menghancurkan lembaga.

"Unimor memiliki cita-cita untuk mencerdaskan anak bangsa yang ada di NTT khususnya di wilayah perbatasan. Kami sama sekali tidak ingin menghambat atau mempersulit mahasiswa. Mahasiswa Unimor selesai paling cepat 4 tahun dan tidak boleh lebih dari ketentuan yakni 7 tahun,"imbuhnya.

Hal senada disampaikan, Dekan Faperta, Eduardus Yosef Neonbeni.

Menurut Neonbeni, pihaknya sangat terganggu dengan pemberitaan tersebut,  apalagi pihaknya yang langsung disinggung di dalam pemberitaan tersebut.

Menurutnya, Prodi Biologi Sains memang merupakan prodi terbaru dan dalam pertumbuhan serta perkembangannya masih mengalami kekurangan tenaga dosen, terutama dosen-dosen yang memenuhi persyaratan untuk ditugaskan sebagai pembimbing skripsi.

"Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, pembimbing satu minimal harus menjabat sebagai lektor. Karena ini prodi baru, maka  dosen yang sudah memiliki jabatan fungsional itu masih sangat kurang,"ungkapnya.

Edu Neonbeni menjelaskan pada tahun-tahun pertama, dosen Prodi Biologi Murni  yang memiliki syarat untuk menjadi pembimbing pertama hanya satu orang yakni prodi ketua prodi sendiri.

Hal tersebut membuat pihaknya harus meminta bantuan dari Prodi Pendidikan Biologi yang masih erat hubungannya dengan biologi sains.

Halaman:

Editor: Serilius Claris Mataubana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X