HiTs IDN - Bersekolah dengan Budaya Belis yang terlampau mahal merupakan sebuah sintesis yang lahir dari komparasinya dengan Kultur Perkawinan dalam Tradisi Budaya masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam tradisi perkawinan terdapat proses yang di sebut sebagai pra-persetujuan nikah. Atau kesepakatan yang juga sering disebut dengan istilah maskawin, mahar atau belis.
Akad nikah baru bisa di langsungkan apabila mas kawin sudah terpenuhi. Akan tetapi terbuka juga kemungkinan lain bahwa akad nikah dapat berlangsung sebelum belis dipenuhi tetapi kemungkinan tersebut terselenggaranya dengan konsekuensi bahwa kewajiban belis bukan dihilangkan tetapi akan di penuhi setelah akad nikah dikukuhkan.
Konsekuensi ini tidak melulu dikenakan pada mempelai laki-laki saja tetapi bisa juga di kenakan kepada pihak mempelai perempuan. Tergantung pada pola sistem kebudayaan yang dianut. Apabila system kebudayaan berciri patrilineal maka pihak mempelai pria yang berkewajiban membayar belis dan siap dikenai sanksi bila tuntutan belis belum terpenuhi.
Sebaliknya, apabila sistem kebudayaannya matrilineal maka pihak mempelai wanitalah yang akan dikenai tuntutan membayar belis dan siap dikenai sanksi apabila tuntutan belis belum terpenuhi pula. Sanksi yang biasanya diterima baik oleh pihak laki-laki maupun perempuan yang belum menyelesaikan tuntutan belis adalah kehilangan dominasi dalam keluarga.
Artinya apabila seseorang tersebut memiliki latar belakang kebudayaan yang dominan entah bersistem patrilineal ataupun matrilineal tetapi karena belum melunasi tuntutan belis nya maka seseorang tersebut akan kehilangan statusnya dan menjadi bagian dari pihak keluarga penuntut belis. Mahar yang dahulunya terdapat dalam ranah perkawinan kebudayaan, kini telah merambah masuk ke dalam dunia pendidikan.
Baca Juga: Peran Teman Sebaya Dalam Meningkatkan Hubungan Sosial Siswa Oleh Imelda Kaka Bili
Baca Juga: Pentingnya Kegiatan Orang Muda Katolik Dalam Hidup Menggereja Oleh Veronika Ngongo
Alhasil pendidikan pun terlampau mahal dan tak mudah dijangkau oleh masyarakat yang berekonomi rendah. Pendidikan atau hak bersekolah seorang anak akhirnya dialami bukan sebagai hak asasi manusia melainkan sebagai beban dan dilemma bagi keluarga.
Oleh sebab adanya tuntutan biaya pendidikan yang terlampau mahal untuk bersekolah ini maka sebagaimana belis yang merupakan momok menakutkan bagi seseorang dalam keputusannya untuk menikah, pendidikan pun pada akhirnya dipandang sebagai momok dan beban yang memberatkan keluarga. Sebagaimana perkawinan yang tetap terbuka kemungkinan pelaksanaannya walau belis belum dilunasi, pendidikan atau proses bersekolah pun dapat berlangsung demikian.
Hanya saja terdapat konsekuensi lanjutan yang harus di taati. Yaitu apabila dalam perkawinan, belum di lunasnya belis akan menyebabkan seseorang tersebut kehilangan hak domainnya entah sebagai patrilineal atau matrilineal, maka dalam dunia pendidikan atau proses bersekolah pun memiliki konsekuensi yang sama walau berbeda esensi. Yakni proses persekolahan dapat saja berjalan dengan konsekuensi bila sampai pada batas waktu pembayaran, pihak yang belum melunasi biaya pendidikan akan di pulangkan ke rumah, untuk masa waktu sampai terlunasi nya tunggakan yang menjadi kewajibannya.
Baca Juga: Peran Interaksi Sosial Dapat Meningkatkan Daya Kreativitas Siswa Oleh Ardianus Dappa
Baca Juga: Pentingnya Membangun Relasi Yang Sehat dalam Berpacaran Oleh Florensia Kaka
Artikel Terkait
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Sinergitas Antara Keluarga, Sekolah dan Non Formal Oleh Nela Kondo
Perilaku Positif Dapat Menjalin Relasi Baik Dengan Diri Sendiri, Sesama, Lingkungan dan Tuhan Oleh Yunita Kaka
Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di Sekolah Oleh Yustina Bali Mema
Perilaku Prososial Mendatangkan Kebahagiaan Oleh Oktaviana Theresia Hangga
Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Gaya Belajar Mandiri Oleh Mario Vianey Riti
Motivasi Yang Konstruktif Dapat Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Oleh Ferdinandus Lamba Nggeding
Perilaku Prososial Remaja Dalam Hidup Bermasyarakat Oleh Ferbrise Bili