Hits IDN -- Kasus kekerasan seksual terhadap anak cukup tinggi di Kabuten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di awal Tahun 2023 ini saja Polres Malaka sudah menetapkan tersangka dalam 5 kasus dugaan kekerasan seksual terhadap anak.
Sat Reskrim Polres Malaka telah mengambil langkah tegas, tersangkakan para terduga pelaku dan seret ke balik sel tahanan.
Menarik bahwa 5 kasus kekerasan seksual yang ditangani Polres Malaka ini rata-rata merupakan dugaan persetubuhan anak dibawah umur.
Baca Juga: Bukan Di Sinetron, Ayah Dan Puteri Kandung Di Malaka Suka Sama Suka Sampai Punya Anak
Lebih menarik lagi, dalam hampir semua kasus, antara korban dan terduga pelaku terdapat hubungan erat. Entah sebagai ayah dan anak kandung, entah sebagai ayah dan anak tiri, dan sebagainya.
"Ada 5 kasus persetubuhan anak dibawah umur yang sedang kita tangani, dan 5 tersangka sedang kita tahan di sini (di sel tahanan Mapolres Malaka, red)," jelas Kapolres Malaka, AKBP Rudi J.J. Ledo, SH, S.I.K, melalui Kasat Reskrim Iptu Djoni Boro, SH kepada wartawan, Rabu (25/01/2023).
Menariknya, dalam 5 kasus persetubuhan anak tersebut, rata-rata terdapat hubungan antara korban dan pelaku. Dalam 2 kasus, pelaku dan korban merupakan ayah dan anak tiri. Sedangkan dalam 3 kasus lain, anatara pelaku dan korkan ada hubungan pacaran atau teman khusus.
Baca Juga: La Nina Melemah, BMKG Bunyikan Alarm Ini
"Kalau motivnya, kasus persetubuhan anak dibawah umur terjadi karena ada kesempatan. Rata-rata karena kurang pengawasan dari ibu. Ibu pergi merantau dan anak tinggal sendirian sama nenek dan ayah tiri," jelas Kasat Res.
Terkait maraknya kasus persetubuhan dan kekerasan seksual lain terhadap anak dibawah umur ini, Polres Malaka terus menggalakkan sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai kesempatan.
Polres Malaka berharap, melalui sosialisasi tersebut, masyarakat semakin sadar untuk melakukan pengawasan terhadap anak.***
Baca Juga: Sirkulasi Siklonik Muncul Di Utara Australia, BMKG Ingatkan 12 Daerah Di NTT Waspada
