• Sabtu, 23 September 2023

Berburu 4 Masalah Gizi Pemicu Stunting

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 10:30 WIB
Berburu 4 Masalah Gizi Pemicu Stunting (ilustrasi)
Berburu 4 Masalah Gizi Pemicu Stunting (ilustrasi)

Hits IDN -- Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus 'memburu' untuk mengeliminir 4 masalah gizi, yang dinilai menjadi pemicu stunting.

4 masalah gizi yang ditengarai menjadi pemicu stunting pada anak-anak adalah weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk.

''Kalau mau menurunkan stunting maka harus menurunkan masalah gizi sebelumnya yaitu weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Kalau kasus keempat masalah gizi tersebut tidak turun, maka stunting akan susah turunnya,'' kata Dirjen Kesehatan Masyarakat pada Kemenkes, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH di Jakarta, Jumat (27/01/2023).

Baca Juga: Marah Besar Gegara Kades Diminta Urunan Biaya Pelantikan, Bupati Malaka Bilang Itu Pungli

Menurut dia, metode pencegahan stunting yang lebih tepat harus dimulai dari hulu yaitu sejak masa kehamilan sampai anak umur 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan. 

Pada periode setelah lahir yang harus diutamakan adalah pemantauan pertumbuhan yang dilakukan setiap bulan secara rutin. Dengan demikian dapat diketahui sejak dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan.

Dikatakannya, gangguan pertumbuhan dimulai dengan terjadinya weight faltering atau berat badan tidak naik sesuai standar.

Baca Juga: BPD Cabut SK Penetapan Kades Terpilih Kamanasa, Buntut Penyegelan Kantor Dinas PMD Malaka

''Anak-anak yang weight faltering apabila dibiarkan maka bisa menjadi underweight dan berlanjut menjadi wasting. Ketiga kondisi tersebut bila terjadi berkepanjangan maka akan menjadi stunting,'' ungkapnya.

Pemerintah telah mengantisipasi hal ini melalui pemberian makanan tambahan untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Pemerintah akan beralih dari pemberian makanan tambahan dengan biskuit menjadi pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal.

''Jadi kita sudah mulai tahun 2022 di 16 kabupaten/ kota, karena kami mau lihat pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal bisa dilakukan tidak,'' ujar Dirjen Endang.

Baca Juga: Soal Kades Urunan Biaya Pelantikan: Kadis PMD Bilang Begini, Bupati Malaka Bilang....

Pemberian makanan tambahan dengan pangan lokal ini disajikan siap santap oleh Posyandu dan dimasak oleh kader dengan menu khusus yang memenuhi kebutuhan gizinya, baik protein maupun kebutuhan gizi yang lain.

16 kabupaten/ kota percontohan itu berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sumatera Selatan. Sisanya mulai tahun 2023 diperluas ke 389 kabupaten/ kota.

Halaman:

Editor: Yohanes Germanus Seran

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Terkini

Kasus ODGJ di TTU Meningkat, Tembus Angka 312

Senin, 19 Juni 2023 | 06:05 WIB
X