• Sabtu, 23 September 2023

Puluhan Anggota Lingkungan St. Andreas Halifehan- Atambua Ziarah Di Gua Maria Fatima- Lokomea

- Selasa, 30 Mei 2023 | 20:49 WIB
Pose bersama Romo Dalsi bersama anggota lingkungan Halifehan-Atambua, bertempat di Gua santa Maria Fatima Lokomea (Laris Mataubana)
Pose bersama Romo Dalsi bersama anggota lingkungan Halifehan-Atambua, bertempat di Gua santa Maria Fatima Lokomea (Laris Mataubana)

Hits IDN - Sebanyak tujuh puluhan anggota lingkungan Santo Andreas Halifehan, Atambua menggelar Ziarah ke Gua Santa Maria Fatima Lokomea untuk berdevosi bersama para anggotanya.

Devosi ini dilakukan anggota santo Andreas Halifehan sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas berkat Tuhan dan doa Bunda Maria selama bulan Maria hingga penghujung Bulan mei ini.

Diketahui, Gua Maria Fatima, terletak di ketinggian bukit persis di samping stasi Yohanes Pemandi Lokomea, Paroki Santo Petrus dan Paulus Lurasik, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten TTU.

Ketua lingkungan Halifehan, Daniel Bau kepada media ini, Selasa (30/05/2023) mengatakan bahwa kegiatan devosi ini biasa terjadi pada bulan Maria yakni Bulan Mei dan Oktober.

" Kegiatan ini merupakan rutinitas kami setiap bulan rosario sebagai bulan devosi kepada bunda Maria, bunda kita semua, yang penuh keyakinan dan penuh iman kita menyampaikan wujud dan permohonan kita". Kata Daniel.

Daniel berharap, kegiatan ini akan berlanjut meskipun baru perdana kami datang ke gua santa Maria Fatima Lokomea ini, sebagai bentuk nyata devosi anggota lingkungan kami yang terdiri dari 1.329 orang yang dibagi menjadi tujuh lingkungan dibawah panji katedral Atambua.

" Kegiatan ini akan terus berlanjut, dan saya berharap kegiatan devosi ini, para anggota bukan sekedar mengikutinya melainkan sebagai bentuk permenungan pribadi mendekatkan diri dengan Bunda Maria".Harapnya.

Semntara Pastor rekan Santo Petrus dan Paulus Lurasik, Romo Dalsi Saunoah dalam renungan mengatakan bahwa  Surga telah ditunjukan Oleh Maria, surga di telapak kaki ibu, ketika Maria melangkahkan kakinya menjenguk sesama saudaranya Elisbeth, sebuah perjumpaan yang menampakkan surga, ada kasih ada cinta yang besar, surga ada ketika kita hidup dalam kasih dan persaudaraan, ketika kita tidak saling bermusuhan, ketika kita tidak saling melukai, surga ada ketika kita satu saling menyapa, bersama sama sujud menyembah dan bersyukur kepada Tuhan.

"Pada Bulan Maria Bulan Mei ini, kita belajar dari perjumpaan Maria dan Elisabeth,
Doa salam Maria berasal dari kunjungan Maria kepada Elisabeth saudaranya". Ungkap Romo yang akrab disapa usi romo itu.

Romo Dalsi yang merupakan Moderator omk paroki lurasik itu menambahkan bahwa,  Doa-doa kita, devosi- devosi kita kepada bunda maria hendaknya menghantar kita pada kasih dan persaudaraan, menghantar kita pada bangkit bergerak untuk saling memperhatikan sesama kita yang menderita sakit dan berkekurangan.

"Ingatlah, doa salam Maria adalah doa kerendahan hati untuk hidup dalam kasih dan saling menolong". Tegasnya.

Di akhir permenungan romo Dalsi mengajak seluruh umat untuk tetap setia berdoa rosario, dan darasan rosario pun tidak boleh tamat dalam kehidupan kita.

"Saya  mengajak seluruh umat untuk tetap setia berdoa rosario. alunan doa rosario tak boleh dibiarkan tamat dalam kehidupan kita, doa Rosario harus makin kuat dan bergema dalam hati dan jiwa dan menjadi teman setia dalam siarah hidup kita di dunia ini". Ajak Romo yang ditahbiskan menjadi Imam Diosesan Keuskupan Atambua 2019 lalu.*****

 

Halaman:

Editor: Serilius Claris Mataubana

Sumber: Hits IDN

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Keuskupan Atambua Gelar Muspas IX, Ini Yang Di Capai

Selasa, 19 September 2023 | 09:51 WIB
X