Hits IDN -- Bank NTT bisa mengalami loss (kerugian) hingga 360 Miliyar Rupiah gegara pending aktivitas pelayanan di Kantor Kas Weoe, Cabang Betun.
Perihal kerugian Bank NTT hingga 360 Miliyar rupiah tersebut diungkapkan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH usai bertemu jajaran Direksi Bank NTT di Kupang, Kamis (09/02/2023).
Bupati Malaka, selaku salah satu pemegang saham bertemu jajaran Direksi Bank NTT untuk membahas banyak hal, termasuk keluhan nasabah terkait Kantor Kas Weoe di Desa Weoe, Kecamatan Wewiku.
Baca Juga: Soal Kantor Kas Weoe, Dirut Bank NTT Bilang....
Diberitakan Hits IDN selama beberapa hari belakangan, sudah hampir 6 bulan, tidak ada pelayanan Bank NTT di Kantor Kas Weoe. Akibatnya, banyak nasabah yang mengeluh gegara harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan pelayanan Bank NTT.
"Animo masyarakat untuk menyimpan dana cukup tinggi. Kemudian dalam beberapa waktu belakangan, terjadi tata kelola perbankan, tadinya ada Bank NTT di Kecamatan Wewiku, khususnya Desa Weoe, terjadi pergeseran ke Kecamatan Malaka Timur, di Boas," jelas Bupati Malaka, dikutip dari tayangan kanal youtube Fakta Hukum NTT, Kamis (09/02/2023).
Bupati menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, pihaknya meminta Direksi Bank NTT untuk merespon keluhan masyarakat terkait Kantor Kas Bank NTT di Weoe.
Baca Juga: Bupati Malaka Minta Bank NTT Respon Keluhan Nasabah Terkait Kantor Kas Weoe
Bupati Malaka menilai, Kantor Kas Bank NTT di Weoe tidak bisa lama dibiarkan tidak beraktivitas. Karena jika dibiarkan, tidak hanya menghambat perputaran ekonomi, tetapi juga mengakibatkan kerugian secara ekonomi.
Hal tersebut dikarenakan, selain masyarakat dari 1 atau 2 kecamatan di Kabupaten Malaka, juga maayarakat 5 kecamatan dari Kabupaten TTS, yang melakukan aktivitas ekonomi di Kantor Kas Bank NTT di Weoe.
"Dan hitung-hitungan saya, kalau dipending sampai 6 bulan, sampai hari ini, maka kita loss (rugi, red) dana 360 Miliyar. Ini bukan nominal yang sedikit," tandasnya.
Baca Juga: Nasabah Nanya, Kapan Bank NTT Di Weoe Buka Lagi?
Walau demikian, Bupati mengatakan, dipendingnya aktivitas pelayanan Ban NTT di Kantor Kas Weoe bukan karena kesalahan atau kelalaian, melainkan karena alasan tata kelola perbankan.
"Tapi ini bukan salah siapa-siapa, tapi soal tata kelola. Sehingga kami perlu hadir di sini untuk minta atensi dari pimpinan Bank NTT di pusat untuk segera mengaktifkan kembali, sehingga ekonomi masyarakat kami di sana itu betul-betul bisa bergerak," jelas Bupati Malaka.