Hits IDN -- Pemerintah Australia membantu 3 unit alat pendeteksi virus African Swine Fever (ASF) untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bantuan 3 unit alat pendeteksi, Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) tersebut disalurkan pemerintah Australia melalui Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture (PRISMA), program kemitraan pembangunan Australia - Indonesia.
Bantuan 3 unit alat pendeteksi ASF atau Demam Babi Afrika senilai 1,4 miliar Rupiah tersebut dimaksudkan untuk mendukung penanganan pencegahan penularan ASF di NTT, sekaligus untuk pemulihan sektor peternakan babi di NTT.
Baca Juga: BMKG Rilis Ramalan Cuaca Untuk 22 Kota Di NTT, Rabu 08 Februari 2023
CEO PRISMA, Nina FitzSimons mengatakan hal itu ketika menyerahkan 3 alat pendeteksi ASF tersebut kepada Pemprov NTT di Kupang, Selasa (07/02/2023).
"Alat ini diharapkan dapat mendukung Pemerintah NTT dalam upaya pemulihan usaha sektor babi di Provinsi NTT mengingat diagnosis dapat dilakukan lebih cepat, sehingga tindakan pengendalian dapat segera dilakukan," jelas FitzSimons.
Lebih lanjut FitzSimons menjelaskan, sejak mewabah di NTT pada Tahun 2020, ASF atau Demam Babi Afrika ini sudah membunuh 500.000 (setengah juta) ekor ternak babi di NTT.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Polres Malaka Gelar Operasi Turangga Keselamatan Hingga 20 Februari
"Pada tahun 2020 penularan cepat virus ASF di NTT mengakibatkan kematian lebih dari 500.000 ekor babi dan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternak," kata dia.
Hal ini, kata dia, mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi masyarakat, lebih khusus lagi bagi peternak di NTT, sebagai provinsi dengan populasi ternak babi terbesar di Indonesia.
"Virus ASF yang terjadi pada 2023 ini kembali membuat NTT menjadi daerah yang paling terdampak di Indonesia baik secara ekonomi maupun budaya," tegasnya.
Baca Juga: Merespon Keluhan Rosalinda Asal Naas, Bupati Malaka Bilang......
Karena itu, selain membantu alat pendeteksi ASF, kata dia, pihaknya juga akan melakukan kegiatan peningkatan kapasitas (bimbingan teknis), lokakarya, dan training of trainers (ToT) dengan sasaran petugas lapangan veteriner dan teknisi laboratorium.
3 alat pendeteksi ASF atau Demam Babi Afeika ini akan ditempatkan di tiga pulau besar di NTT, yakni Pulau Flores, Sumba, dan Timor.***