Hits IDN -- Keluhan Rosalinda Hoar, petani asal Dusun Hasleon A, Desa Naas, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka soal pencetakan sawah dari Dana Desa direspon baik Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH.
Kepada Hits IDN, Bupati Malaka mengatakan akan turun langsung ke lokasi dalam waktu dekat, guna melihat langsung kondisi di lapangan.
"Bupati Malaka merespon berita tersebut dan siap turun ke lokasi besok pagi untuk cek langsung lokasi agar segera eksekusi percetakan sawah milik mama Rosalinda Hoar," tulis Bupati Malaka kepada Hits IDN melalui pesan WhatsApp, sekitar 10 menit setelah Hits IDN mempublikasikan keluhan Rosalinda Hoar.
Baca Juga: Pencetakan Sawah Dana Desa Naas, Janda Ini Bilang Kami Butuh Sekali Tapi Mau Bagaimana Lagi?
Bupati Malaka yang terkenal dengan tag line SN ini menandaskan, selaku bupati dirinya menghendaki agar tidak boleh ada diskriminasi dalam pelaksanaan program pembangunan.
Apalagi, kata dia, program tersebut bersentuhan langsung dengan salah satu program prioritas Pemda Malaka dibawah kepemimpinannya, yakni swasembada pangan.
"Dalam pengolahan lahan atau percetakan sawah tidak boleh diskriminatif. Harus bersikap adil terhadap semua warga," tandasnya.
Baca Juga: Nasabah Nanya, Kapan Bank NTT Di Weoe Buka Lagi?
Bupati SN menegaskan, dirinya akan langsung turun ke lokasi karena tidak tega mendengar salah seorang rakyatnya mengeluh karena tidak kebagian program pembangunan.
"Sekali lagi, besok saya akan turun langsung karena mama Rosalinda di Naas adalah anak Rai Malaka, dan selaku bupati wajib hukumnya bagi saya untuk melayani dan melindungi warga Rai Malaka secara adil, dan terukur," kata Bupati SN.
Hal tersebut, kata bupati, tentunya dengan mengacu pada persiapan penggunaan anggaran, baik melalui Dana Desa maupun dana APBD, yang disiapkan oleh Dinas atau OPD terkait.
Baca Juga: Seruput Kopi Pagi: Lanjut Tidur Dan Bermimpi Atau Bangun Dan Raih Mimpimu?
Sebelumnya diberitakan, Rosalinda Hoar, janda petani asal Desa Naas mengeluh karena belum kebagian program pencetakan sawah yang bersumber dari Dana Desa Naas.
Padahal, sebagai seorang janda, Rosalinda dan anak-anaknya sangat membutuhkan program tersebut karena lahan yang selama ini menjadi harapan keluarga tertimbun material banjir kiriman.
