Hits IDN -- Kontraktor atau rekanan yang bertanggung jawab untuk mengeksekusi rehab rumah bantuan bencana Seroja milik Frans Mali di Dusun Maktihan A, Desa Naas, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT siap melaksanakan pekerjaan tersebut.
Kontraktor atau rekanan yang mengambil alih pekerjaan tersebut sudah turun ke lokasi dan memetakan item-item pekerjaan yang akan dikerjakan dalam waktu dekat.
"Saya baru ambil alih pekerjaan rumah penerima manfaat atas nama Frans Mali dan siap kerja," ujar rekanan kepada wartawan, Kamis (09/03/2023).
Baca Juga: Kontraktor Rehab Rumah Seroja Frans Mali Di Malaka Diminta Segera Tanggung Jawab
"Saya sudah ke lokasi dan melihat, pekerjaan yang akan kita lakukan adalah ganti dek dan dinding papan. Kemudian teras panggungnya disemen," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, kontraktor atau rekanan yang mengambil pekerjaan rehab ringan rumah Frans Mali tersebut diminta segera memulai pekerjaannya.
"Sangat miris juga, begitu tahu bahwa pekerjaan rehan ringan itu belum disentuh sama sekali. Padahal bencana Seroja sendiri sudah hampir berulang tahun kedua," ungkap Antonius Bria, SH, MH, praktisi hukum asal Kabupaten Malaka, Kamis (09/03/2023).
Baca Juga: Soal Rehab Rumah Bantuan Seroja Frans Mali Di Malaka, CV Barito Bilang Sudah Ganti Rekanan
"Karena itu, baiklah kalau rekanan tersebut segera memulai pekerjaan rehab rumah tersebut," sambungnya.
Diketahui, Salah satu warga penerima manfaat bantuan rehab rumah bencana seroja di Desa Naas, Kecamatan Malaka Barat mengaku kecewa atas ulah kontraktor atau rekanan pekerja rumah bantuan seroja tersebut.
Frans Mali, warga Dusun Maktihan A, Desa Naas tersebut mengaku kecewa, lantaran pekerjaan rehab rumah bantuan badai seroja yang ia terima belum dikerjakan sama sekali.
Baca Juga: Rehab Rumah Bantuan Seroja Di Malaka; Data Rumah Lain, Eksekusi Rumah Lain
Padahal, sudah sejak tahun 2022 lalu, orang yang diduga mengaku rekanan yang akan mengerjakan rehab rumah Fransiskus telah memasang papan nama perusahaan pada palang pintu rumah yang akan direhab.
Demikian pengakuan warga penerima manfaat, Frans Mali kepada wartawan di kediamannya, Selasa (07/03/2023).
