Hits IDN -- Naiknya harga beras di Kota Betun, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur beberapa hari terakhir bukan disebabkan oleh bencana tanah longsor, yang menyebabkan lumpuhnya transportasi di Jalan Timor Raya.
Naiknya harga beras di Kota Betun dan sekitarnya di Kabupaten Malaka merupakan imbas dari naiknya harga beras secara nasional.
Demikian disampaikan Benadinus Fahik, salah satu distributor beras Bulog di Kabupaten Malaka, menjawab pertanyaan Bupati Dr. Simon Nahak, SH, MH, Kamis (02/03/2023).
Baca Juga: Harga Beras Naik, Bupati Malaka Datangi Distributor Bulog
"Kalau kenaikan harga (beras, red) itu secara nasional," ujar Bernadinus ketika ditanya Bupati Malaka. Diketahui Bupati Malaka mendatangi distributor beras berkaitan dengan stok dan harga beras yang sedang tidak baik-baik saja.
Sedangkan bencana tanah longsor yang terjadi di Takari, Kabupaten Kupang berdampak pada stok beras akibat lumpuhnya transportasi di Jalan Trans Timor Raya.
Walau demikian, Bernadinus Fahik mengatakan, stok dan harga beras akan kembali normal setelah tanggal 7 Maret.
Baca Juga: Stok Beras Nyaris Kosong Di Betun Malaka, Nona Kupang Tembus 16.500 Per KG
Bernadinus juga menjelaskan, stok beras di Bulog saat ini hanya tersedia untuk kebutuhan TNI-Polri dan cadangan bencana. Karena itu, distributor seperti dirinya tidak diberikan jatah oleh Bulog.
Prediksi normalnya stok dan harga beras setelah tanggal 7 berdasarkan harapan akan masuknya suplay beras dari Sulawesi.
Terkait harga beras, Bernadinus menjelaskan kepada Bupati Malaka bahwa harga per hari ini di kisaran 13 ribu rupiah hingga 14 ribu rupiah.
Harga ini berpaut jauh dari harga yang diperoleh wartawan di lapangan pada hari dan waktu yang hampir sama. Dimana, kisaran harga beras tertinggi mencapai Rp 16.500 per kilo gram.
Diberitakan sebelumnya, persediaan atau stok beras di Kota Betun, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terpantau nyaris langka.